Selasa, 22 Januari 2013

IBD BAB 1 - 3


1.1  IBD sebagai bagian dari MKDU
Pengertian MKUD adalah singkatan dari, Mata Kuliah Dasar Umum yang menjelaskan tentang  mata kuliah yang sangat umum dan wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa di perguruan tinggi.
Tujuan dari MKDU adalah mahasiswa mampu menjadi manusia yang lebih baik, dan memiliki semangat dalam menuntut ilmu yang tinggi , serta berwawasan luas sebagai usaha untuk  membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan agama.
1.2 Pengertian Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar dapat diartikan sebagai pelajaran yang mempelajari tentang pengetahuan tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mempelajari  masalah manusia dengan kebudayaan.Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali diIndonesia sebagai pengganti istilah basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus  yang astinya manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Budaya atau Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.



Kelompok ilmu pengetahuan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu ini mempelajarii tentang definisi yang objeknya menggunakan benda-benda  yang berhubungan secara langsung dengan alam, contohnya, aktifitas pencinta alam
2.      Ilmu pengetahuan social, Ilmu yang mempelajari bagaimana cara berhubungan antara manusia dengan lingkungan sekitar, kita mempelajari ilmu social dapat mengetahui apa yang manusia rasakan dan bagaimana keadaan lingkungan yang sedang terjadi, contohnya, terjadi lahar dingin yang merusak lingkungan.
3.      Ilmu pengetahuan budaya, ilmu ini mempelajari  Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya.
1.3 Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Tujuan Ilmu Budaya Dasar, Mengembangkan pemikiran manusia dengan cara menanamkan ilmu budaya dengan baik dan benar agar manusia mempunyai kelebihan untuk berbudaya. memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan  terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan lingkungan sekitarnya, bahkan  dirinya sendiri. Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.  Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
Masalah budaya, Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Karena pola pikir masyarakat Indonesia yang masih rendah, mereka dengan mudah mengikuti budaya barat tanpa adanya filtrasi. Sehingga mereka cenderung melupakan kebudayaanya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat:

1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan demikian, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

a.       Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah kemanusiaan yang tidak pernah ada habisnya. Angka kemiskinan yang selalu meningkat berdampak kepada kecemburuan sosial yang dialami dalam masyarakat kita sehingga hal ini mengakibatkan adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Upaya apa yang harus dilakukan?
Adanya pemberian subsidi yang tepat bagi masyarakata dengan jalan menciptakan lapangan pekerjaan untuk sehingga mereka pun juga bisa menjadi manusia yang produkif yang dapat menghasilkan sesuatu sehingga tingkat kemiskinan dari pengangguran pun dapat berkurang.

b. Korupsi
Korupsi sudah bukan merupakan suatu hal yang dianggap tabu oleh masyarakat karena korupsi secara terang-terangan sering terjadi di negara kita.
Mengapa korupsi susah untuk dibrantas ?
Karena baik para birokrat maupun masyarakatnya sendiri sudah terbiasa melakukan hal tersebut dan bahkan sudah menjadi kebudayaan yang negatif.
Upaya apa yang harus dilakukan?
Adanya penuntasan korupsi sampai ke akar-akarnya. Dan pemberian sanksi hukum yang tegas tanpa melihat apakah dia orang penting atau tidak, kaya atau miskin dan sebagainya. Mungkin hal ini dapat meminimalisir angka korupsi di Indonesia.




1.4 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Dalam ruang lingkup budaya dasar terdapat dua masalah pokok dalam ilmu budaya dasar, diantaranya:
1.      Aspek kehidupan yang merupakan suatu masalah yang berhubungan dengan kemanusian dan budaya
2.      Aspek antara manusia dengan lingkungannya yang beraneka ragam dalam kehidupan yang mereka jalani.
Adapun pokok bahasan ilmu budaya dasardapat dibagi menjadi 8, antara lain:

  1. Manusia dan cinta kasih
  2. Manusia dan keindahan
  3. Manusia dan penderitaan
  4. Manusia dan keadilan
  5. Manusia dan pandangan hidup
  6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
  7. Manusia dan kegelisahan
  8. Manusia dan harapan.
2.1  Manusia
Manusia dapat diartikan sebagai makhuk yang diciptakan oleh ALLAH swt paling sempurna diantara makhluk lainny. Manusi makhuk yang memiliki pikiran,perasaan,serta pandangan hidup.
Manusia memiliki unsur-unsur yang dapat membangun manusia,unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia juga tidak bisa pula hidup dengan mengutamakan salah satu unsur dan mengabaikan yang lainnya. Serta jasad,yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu,Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaranNafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri.



2.2  Hakekat Manusia

 Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
5. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
7. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Manusia dapat dibedakan dengan makhluk lain karena manusia memiliki jiwa social terhadap makhluk lain, memiliki pikiran,serta kasih sayang kepada makhluk lainnya.

2.3 Kepribadian  Bangsa Timur

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.




Gambar bagan psiko-sosiogram manusia

0.      Dunia luar                                                         5. Kesadaran yang tidak dinyatakan
1.      Lingkup hubungan jauh                         6. Sub sadar                            
2.      Lingkup hubungan berguna                                7. Sub tidak sadar
3.      Lingkup hubungan karib
4.      Kesadaran yang dinyatakan
2.4 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia dan system pengetahuan yang meliputi system ide yang ada pada pikiran manusia saat pengalaman sehari-hari yang bersifat abstrak.

Tokoh-tokoh kebudayaan,
a.       Menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
b.      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
c.       Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religious.
d.      Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
2.5 Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa adanya sang pencipta yang membuat kita memeluk satu agama berdasarkan kepercayaannya masing-masing serta melakukan hal-hal yang bersifat keagamaan.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Meskipun manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, namum manusia tetap memiliki kelemahan/kekurangan, oleh karena itu mereka bersatu dan melakukan kerjasama dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama.
3. Sistem Pengetahuan
Suatu system yang tercipta karena manusia memilki akal dan pikiran yang berbeda dalam menangkap atau memahami sesuatu sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang beberda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Tercipta karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih. Oleh karena itu manusia mencari pekerjaan atau mata pencaharian untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu yang baru dan berkembang dari masa ke masa agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa inggris.
7. Kesenian
Manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan, baik itu dalam bentuk lukisan, suara, benda, tarian dll.


            Pendapat C. Kluckhohn tentang tujuh unsur kebudayaan merupakan
1.      .Sistem kepercayaan (sistem religi), .Biasanya terdapat bacaan-bacaan dan juga ritual-ritual dalam pelaksanaan system kepercayaan ini
2.      Sistem pengetahuan, pengetahuan sangat berguna untuk mengembangkan ide-ide yang baru dan kreatif, sehingga budaya tersebut dapat dipertahankan.
3.      Peralatan atau perlengkapan hidup manusia, perlengkapan yang berkembang sehingga peralatan-peralatan baru yang bias digunakan sebagai perlengkapan dan juga sebagai keindahan tersendiri,
4.      Mata pencaharian atau system ekonomi, karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5.      Sistem kemasyarakatan,  system yang muncul karena manusia memiliki rasa sosialisasi yang tinggi.
6.      Bahasa, bahasa adalah cara untuk mempermudah berkomunikasi dengan manusia.
7.      Kesenian, kesenian hadir Karena membuat kebutuhan sehingga membuat kesenangan tersendiri.
Menurut J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
2.6  Wujud Kebudayaan
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
2. Kompleks aktivitasBerupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak
2.7 Orientasi Nilai Budaya
            Terdapat lima masalah pokok kehidupan manusia dalam system nilai budaya
1.      Hakekat hidup manusia
2.      Hakekat karya manusia
3.      Hakekat waktu manusia
4.      Hakekat dalam manusia
5.      Hakekat dalam manusia
2.8 Perubahan Kebudayaan
            Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi diterimanya atau tidak diterimanya suatu unsure budaya baru,
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.      Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.

Penyebab terjadinya gerak/perubahan kebudayaan
1.      Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat
2.      Terjadinya pemberontakan atau revolusi
3.      Adanya bencana alam
4.      Adanya peperangan

2.9  Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Kebudaya Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai,
1.      Menganut kebudayaan
2.      Pembawa kebudayaan
3.      Manipulator kebudayaan
4.      Pecinta kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan:
1.      Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang guru itu berbeda dengan seorang polisi dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul
2.      Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
3.      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai.
Pengertian dialektis, dialektis adalah saling berhubungan dengan satu sama lainnya,
Tiga tahap dalam proses dialektis:
1.       Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.      Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.       Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

3.1  Pendekatan Kesusastraan
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan member petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan diawal kata su- (dari bahasa jawa) yang berarti baik atau indah, yaitu baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susatra diberi imbuhan diakhir kata gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan bahasanya. Dalam sumber lain. Menurut sejarah kata, sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni music, dan sebagainya.
Kata seni dalam bahasa sanskerta disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistic. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpinm yaitu termasuk didalamnya yang sekarang disebut dengan seniman.

Pengertian sastra menurut para ahli:
Plato, Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
Aristoteles, Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Seni menurut pendapat para ahli:
A.     Aristoteles, Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
B.     Plato dan Rousseau, Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
C.                                                                       Ki Hajar Dewantara, Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
           Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
1) Kenyataan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalamm berbagai aspek kebudayaan, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
2) Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus-menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya
3) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.

3.2  IBD yang dihubungkan dengan prosa
          Prosa adalah ialah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya.
          Jenis-jenis prosa terdiri dalam 4 macam, yaitu:
1.      Prosa naratif
2.      Prosa eksposisi
3.      Prosa deskriptif
4.      Prosa argumentative
Lima komponen prosa lama, yaitu:
1.      Fabel adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya
2.      Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai cerita yang benar-benar terjadi.
3.      Tambo adalah suatu cerita yang menceritakan sejarah dan adat.
4.      Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi cirri khas setiap bangsa
5.      Cerita pelipulara adalah cerita tentang berisikan kejayaan.
Lima komponen prosa baru, yaitu:
1.      Roman adalah cerita yang melikiskan perbuatan pelakunya menurut wataknya masing-masing
2.      Riwayat adalah catatan singkat tentang gambaran seseorang
3.      Antarosi adalah menurut bahasa yunani “ karangan bunga/kumpulan bunga yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya satra.
4.      Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel dll.
5.      Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya.

3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera. (aminuddin, 2002:66). Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi, ceritera berplot, atau ceritera rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Nilai-nilai yang terdapat pada prosa fiksi
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Dua karya sastra
A.     Sastra fiksi, Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
B.     Sastra non fiksi, karya sastra yang dibuat berdasarkan data – data yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.

Contoh prosa lama :
Contoh Fabel
Angkaro dan Tunturana
Dua kor kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik bebatuan. Mereka bersembunyi karena takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan alam.
” Sahabat, bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata Angkaro.
”Bagus sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik. Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah, menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya Tuturana.
”Baiklah.”kata Angkaro.
Angkaro mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung Tuturana  dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus, bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf, sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda: Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas IV , Tiga Serangkai

Contoh Legenda
Legenda Batu Menangis
Di sebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan anak perempuannnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, dia memiliki perangai yang buruk. Gadis itu amat malas, tidak pernah membantu ibunya bekerja. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Suatu hari, anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh sehingga mereka harus menempuh perjalanan yang jauh. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan dengan memakai pakaian yang bagus  dan bersolek agar dikagumi kecantiknnya. Sementara, ibunya berjalan di belakangnya sambil membawa keranjang dengan memakai pakaian yang dekil. Karena mereka hidup ditempat yang terpencil, maka tak seorang pun tahu bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Orang – orang terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama pemuda desa. Namun, saat melihat orang yang berjalan di belakang anak itu, sungguh kontras keadaannya. Hal ini membuat orang bertanya-tanya.
Diantara orang yag melihat itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu.
” Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan di belakangmu itu ibumu?”
Namun apa jawaban gadis itu?
“Bukan, “katanya angkuh.” Ia adalah pembantuku.”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekat lagi seorang pemudadan bertanya kepada gadis itu.
”Bukan, bukan.”jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakku.”
Begitulah setiap ada seseorang yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya begitu. Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka itu, si ibu masih bisa menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawaban yang sama, akhirnya si ibu yang malang itu tidak dapat menahan diri. Si ibu berdoa :
”Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba tega memperlakukan hamba seperti ini. Ya Tuhan, hukumlah anak hamba! Hukumlah ....”
Atas kuasa Tuhan, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis dan memohon ampun kepada ibunya.
”Oh, Ibu.Ibu Ampuni saya, ampunilah kedurhakaan anakamu selama ini. Ibu...Ibu...Ampuni anakmu.”
Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi semua telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata., seperti sedang menagis.
Sumber  : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara: Pustaka Agung Harapan

Contoh Dongeng
Pogi yang Malang
Pogi adalah pemuda yang malas. Kerjanya hanya makan, tidur, dan bermain-main. Ayah dan ibunya tidak melarang sebab mereka adalah keluarga kaya. Apa saja kemauan Pogi selalu dituruti.
Suatu pagi, Pogi pergi bermain ke hutan. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pengembara yang membawa lima karung yang berat.
”Hai, pemuda ! Maukah kau menolongku membawa karung ini ke kota ? ”tanya  pengembara itu.
Pogi pura-pura tidak mendengar. Ia tetap berjalan perlahan sambil mengamati tumbuhan.
”Nak, aku akan memberimu salah satu dari kantong ini. Silahkan pilih!”
Pogi masih pura-pura tidak mendengar. Huh! Tadi minta tolong sekarang malah mau memberi karung. Paling-paling isinya Cuma sampah, bati Pogi.
” Anak muda, karungku yang bertali merah ini berisi ramuan obat segala penyakit, sedangkan yang bertali biru berisi bibit padi segala musim. Atau kamu mau karung dengan tali berwarna putih? Ini berisi kain sutera pilihan, yang bertali hijau berisi aneka macam penyedap masakan, dan yang berwarna kuning berisi emas permata. Nah, pilihlah salah satu!”
”Ah, baiklah.”kata Pogi semangat. ”Aku pilihyang berwarna kuning aja.”
”Apakah kamu yakin karung ini membawa keberuntungn bagimu?”
”Sangat yakin. Sudahlah, cepat berikan. Aku tidak sabar membawanya pulang .”omel Pogi .
Pengembara itu menyerahkan karung yng bertali kuning. Pogi langsung membawa karung itu pergi tanpa berterima kasih. Setelah agak jauh, dibukanya karung itu. Ah, betapa gembiranyaPogi saat melihat banyak emas di dalamnya. Pogi lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Tiba-tiba...
”Pokoknya kalau bertemu orang kaya, kita rampok saja.” kata salah satu orang.
Pogi yang mendengar suara itu, cepat-cepat bersembunyi. Setelah kedua orang itu berlalu, Pogi segera keluar dari persembunyiannya. Ia meneruskan dengan tergesa-gesa dan takut. Sampailah Pogi di tepi sungai. Di tempat penyeberangan itu tampak sepi. Hanya ada tiga penarik perahu.
”Sepi sekali hari ini.”ujar yang bertubuh paling kecil.
”Benar tidak seperti bisanya.” jawab yang berambut keriting.
”Bagaimana kalau kita rampok saja orang yang menyeberang dengan perahu kita ini ?” tanya yang bertubuh kekar.
Ketiga penarik perahu tertawa terbahak-bahak. Mendengar hal itu Pogi semakin ketakutan. Diambilnya jalan pintas. Pogi berenang menuju ke seberang sungai. Sesampainya di tengah sungai, seekor buaya menuju ke arahnya.
Tanpa ragu-ragu, Pogi memukul moncong buaya itu dengan karung yang dipanggulnya. Buaya itu malah membuka moncongnya. Pogi tak banyak berpikir. Dilemparnya karung berisi emas itu ke arah buaya. Lemparan tepat sekali. Buaya itu kesulitan mengunyah karung. Pogi merasa musuhnya lengah. Ia berenang ke tepian secepatnya.
Sejak kejadian itu, Pogi menjadi sadar., ternyata emas tidak mendatangkan keberuntungan baginya. Justru mendatangkan bahaya. Sejak itu Pogi menjadi rajin dan bijaksana.
                              
                            Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia  kelas IV , Tiga Serangkai


Contoh Hikayat

Hikayat Amir
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh miskin.
Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata”Amir, Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah.Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”
”Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu.”                                       
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai payung.
Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai. Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, ” Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar matahari. ”
Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir. Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir semakin maju. Sejak it, Amir menjadi saudagar kaya.
Sumber : Bina Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV: Erlangga


3.4  IBD yang dihubungkan dengan puisi
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam suatu bentuk ciptaan yang utuh.
Contoh puisi Chairil Anwar 1946
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiguitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan


Alasan yang mendasari penyajian puisi pada mata kuliah IBD,

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan social

DAFTAR PUSTAKA








           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar