BAB 9
9.1 Pengertian
Tanggung Jawab
a.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
b.
Makna Tanggung Jawab
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah
kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari
pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain,
atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan
untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan,
keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan,
antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri
manusia beradab (berbudaya).
9.2 Macam-Macan
Tanggung Jawab
a.
Macam-Macam Tanggung Jawab
1.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri sebagai perwujudan pendapat perasaan dan angan angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik di sengaja maupun tidak.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri sebagai perwujudan pendapat perasaan dan angan angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik di sengaja maupun tidak.
2.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami istri, ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami istri, ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3.
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia
disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatan harus di
pertanggung jawabkan pada masyarakat.
4.
Tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,
tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau aturan aturan
yang dibuat negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab terhadap negara.
5.
Tanggung jawab terhadap tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melalukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melalukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.
b.
Contoh Jenis-Jenis Tanggung Jawab
1. Contoh : Dina
seorang pelajar, besok ia akan menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali tidak
belajar. Sehingga saat ulangan berlangsung dina tidak dapat menjawab soal-soal
yang diberikan guru nya. jadi dina harus bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri karena tidak mau belajar saat ada ujian.
2. Contoh : sebuah
keluarga hidup dalam kemiskinana. Seorang ayah merasa sedih karenan ke lima
orang anak nya tidak mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi tanggung
jawab nya terhadap keluarga maka seorang ayah ini rela mencuri demi menghidupi
keluarga nya.
3. Contoh : Toni
adalah seorang yang sangat pemalas. Suatu ketika diadakan gotong royong
dikampung nya, tetapi toni tidak mau berpatisipasi dalam kegiatan itu sehingga
ia mendapat teguran dari kepala desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya
toni mau ikut bergotong royong karena gotong royong merupakan salah satu
tanggung jawab nya terhadap masyarakat.
4. Contoh : Seseorang
aparatur negara rela mengorbankan jiwa dan raga nya terhadap bangsa nya karena
merupakan tanggung jawabnya terhadap negara/bangsa.
5. Contoh : setiap
manusia wajib melaksanakan kewajiban nya mejalankan agama yang dipercayai nya,
karena itu merupakan tanggung jawab dirinya terhadap Tuhan.
9.3 Pengabdian dan
Pengorbanan
a.
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan
yang di lakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung
jawab.
b.
Macam-Macam Pengabdian
1.
Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha
EsaYaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan
merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
2.
Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam
masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan
pengabdian juga pengorbanan.
3.
Pengabdian kepada Negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab
terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
4.
Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga
dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
c.
Contoh Pengabdian dalam Kehidupan Sehari-Hari
I.
Contoh: Dalam
usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang
mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
II.
Contoh: Seorang
mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya
dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi
kemajuan desanya.
III.
Contoh: Umat
Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat,
melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk
pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
d. Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata kurban, memiliki banyak definisi. Salah satu arti dari
pengorbanan adalah segala sesuatu yang kita berikan kepada sesama dan tanpa
pamrih atau ikhlas, semata – mata demi kebaikan bersama. Pengorbanan dimulai dari
hal yang kecil, namun dapat bermanfaat bagi semua.
e. Macam-Macam Pengorbanan
- Pengorbanan ayah tehadap anaknya
- Pengorbanan ibu kepada anaknya
- Pengorbanan seorang pejuang terhadap negaranya
- Pengorbanan seorang umat kepada agamanya
- Pengorbanan seorang laki-laki terhadap kekasihmya
f.
Akibat dari pengorbanan
Akibat yang di timbulkan dari sebuah
pengorbanan adalah sautu hasil yang di harapkan seseorang setelah melakukan hal
yang mulia. Hasil ini biasanya bersifat positif dan membuat orang merasa hutang
budi kepada orang yang berkorban. Hutang budi ini biasanya sulit untuk di
lupakan seseorang dan akan selalu teringat pengorbanan oarang yang berkorban.
g.
Contoh Tentang Pengorbanan
Seorang pejuang kemerdekaan rela berkorban mengusir
penjajah demin negara yang di cintainya meskipun nyawa menjadi taruhannya. Bila
dilihat seorang pejuang hidupnya pas-pasan bahkan tidak jarang hidup dibawah
garis kemiskinan.
BAB 10
10.1 Pengertian Kegelisahan
A.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
B.
Tiga Macam Kecemasan
1.
Kecemasan
Objektif adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah
sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman
bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan
tertentu di sekitar lingkungannya.
2.
Kecemasan
Neorotis adalah kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
hati naluri.Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni ;
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk
ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan
sebagainya.
3.
Kecemasan
Moril adalah kecemasan ini disebabkan karena kepribadian
seseorang. Tiap kepribadian
masing-masing manusia memiliki bermacam-macam emosi antara lain isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan
berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang
merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab
orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal
itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Cara mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat berpikir secara jernih dan sehat, sehingga segala kesulitan
dapat kita atasi.
10.2 Sebab-Sebab Orang Gelisah
A.
Sebab-Sebab Orang Gelisah.
1.
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan.
2.
Gelisah terhadap hasil kerja yang kurang memenuhi kepuasan spiritual.
3.
Gelisah dan takut akan kehilangan harta dan jabatan.
4.
Gelisah dan takut akan menghadapi masa depan yang kelam.
B.
Contoh-Contoh Orang Gelisah
Beberapa contoh orang gelisah :
1. Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun
tidak.
2. Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3. Gelisah karena takut miliknya hilang.
10.3 Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi. Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan
dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit
pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi),
akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang
akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila
kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan
bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang
kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan
bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita
akan tidak merasakan lagi adanya krasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita
memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya.
kita hams percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Matra Pengasih, Maha penyayang dan
Maha Pengampun.
10.4 Keterasingan
a. Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari
kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata
terasingberarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan,
terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalahbagian hidup
manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan
sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidakdapat diterima atau
tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri
seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
b. Ayat Al-Quran Tentang
Keterasingan
Surat Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran
ayat 19, pada ayat ini dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat
Al-quran maka Allah akan menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang
artinya :
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya “.
10.5 Kesepian
A.
Pengertian Kesepian
Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak
bahagia yang diakibatkan oleh hasrat
akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu
yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang
menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian
adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai
kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang
individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari
hubungan sosial.
Contoh-contoh
orang yang sedang kesepian :
1. Setelah anaknya menikah dan tidak tinggal lagi
bersama Ibu Ani. Ibu Ani sangat merasa kesepian.Para pedagang mengeluh karena
sedang resesi ekonomi, pembeli kurang sekali dan pasar tampak sepi.
2. Karena pak mamat dan bu mamat kurang bergaul
dan turun hujan lebat saat resepsi perkawinan anaknya maka tampak sepi.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan
kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam
keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup
sendiri.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan
ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah
diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang betharga dibanding orang lain, maka
orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
Berikut
ini macam-macam timbulnya kesepian yaitu :
-Rasa
percaya diri yng rendah
-Perasaan
ditolak
-Kosep
diri negative
-Ketidak
mampuan menjalin hubungan dengan orang lain.
-Kepribadian
introvert
Contoh seseorang yang sedang kesepian yaitu :
Biasanya contoh ini banyak dialami oleh semua
orang, ketika seorang berada ditempat keramain misalnya di tempat rekreasi yang
terdapat orang-orang bercanda ria, lincahnya anak-anak kecil dengan lucunya
namun orang tersebut merasa sepi karena dia hanya bisa membayangkan dan
berharap ada seseorang yang special disampingnya. Kuatnya perasaan dia tehadap
seseorang yang tidak ada disampingnya membuat dia merasa sepi di tempat yang
seramai itu.
B.
Macam Penyebab Terjadinya Kesepian
1.
Frustasi
2. Sedang terjadi masalah
3. Pikiran yang sedang kalut
2. Sedang terjadi masalah
3. Pikiran yang sedang kalut
10.6 Ketidak Pastian
a.
Pengertian Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak
menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa
asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak
dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang
jelas pikirannya kacau.
b.
Macam-Macam Penyebab terjadinya ketidakpastian
1.
Obsesi
Merupakan neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya hal – hal yang tidak menyenangkan.
Merupakan neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya hal – hal yang tidak menyenangkan.
2.
Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tidak dikehendaki, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
Ialah rasa ketakutan yang tidak dikehendaki, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
3.
Kompulasi
Ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
Ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
4.
Hysteria
Ialah neurosa yang disebabkn oleh tekanan mental,kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Ialah neurosa yang disebabkn oleh tekanan mental,kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.
Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam yaitu :
- Delusi persekusi : mengaggap keadaan sekitarnya jelek.
- Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
- Delusi melancholis : manganggap dirinya bersalah, hina, dan dosa.
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam yaitu :
- Delusi persekusi : mengaggap keadaan sekitarnya jelek.
- Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
- Delusi melancholis : manganggap dirinya bersalah, hina, dan dosa.
6.
Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera dengan sugesti dari orang dapat juga berhalusinasi, yang umumnya halusinasi buatan.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera dengan sugesti dari orang dapat juga berhalusinasi, yang umumnya halusinasi buatan.
7.
Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada keseluruhan pribadinya.
Dalam keadaan tertentu seseorang berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada keseluruhan pribadinya.
c.
Contoh Ketidakpastian
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana
yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. lulus atau tidak lulus
ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam.
Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi
hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
10.7
Usaha-Usaha Mengatasi KetidakPastian
a.
Usaha-Usaha Mengatasi
KetidakPastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal ituterjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri kepsikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan denganorang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Usaha dalam mengatasi
ketidakpastian adalah :
1. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita.
Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila
hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau
pergi sendiri ke psikolog.
2. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu
dipertemukan dengan orang yang dirindukan.
3. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut
lagi.
4. Orang yang bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami musibah baru
berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar,
kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah
masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
b.
Ayat-Ayat alQuran
Berikut
ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam
contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu :
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar .
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar